About

Pages

Senin, 23 Februari 2009

Sejarah singkat Aru Palakka


Aru Palakka lahir pada tahun 1635 di desa Lamatta (Mario Riwawo, Soppeng). Ayahnya bernama La Pottobune, Aru Tana Tengnga dan Datu Lompulle. Ibunya bernama We Tenrisui, Datu Mario Riwawo.

We Tenrisui puteri Raja Bone XII, La Tenrirua Sultan Adam Matinroe Ribantaeng. Dengan demikian, Aru Palakka adalah seorang pangeran Bone menurut garis ibu, sehingga dia berhak mewarisi takhta Kerajaan Bone.

Nama Aru Palakka cukup banyak, sehingga bila dirangkaikan dalam satuan baris menjadi panjang. Setiap kata nama Aru Palakka, mengandung makna yang berkaitan dengan peran perjuangan sehingga perlu dijelaskan. Nama kecilnya La Tenritata Towappatunru, artinya tak dapat dibatasi kemauannya dan orang yang menundukkan. Gelarnya sebagai Raja Palili di Soppeng “Datu Mario Riwawo”, diberikan oleh ibunya semasa dalam pengasingan di Gowa, nama panggilannya Daeng Serang.

Aru Palakka artinya raja di Palakka. Latenritata dinobatkan oleh Hadat Tujuh Bone menjadi raja di Palakka pada tahun 1660, seusai konsultasi dengan Jennang Tobala untuk melakukan perlawanan terhadap Gowa. Nama julukannya yang terkenal dikalangan masyarakat Bone ialah “ Malampee Gemmekna Petta Torisompae”, artinya yang panjang rambutnya dan raja yang disembah. Nama julukannya tersebut mencerminkan keberadaan Aru Palakka yang sangat panjang, karena selama dalam perjuangan melawan Gowa (1660-1667), dia tidak pernah memotong rambutnya, sehingga sangat panjang. Rambutnya selama itu baru dipotong setelah perjuangannya memerdekakan Bone berhasil, dan rambutnya yang dianggap bertuah itu masih disimpan sampai sekarang (dalam bak kaca) bersama-sama dengan benda-benda “arajang” Kerajaan Bone. Nama Islamnya Sultan Saaduddin. Nama anumertanya Matinroe ri Bontoala. Jadi nama lengkapnya “La tenritata Towappatunru Daeng Serang Datu Mario Riwawo Aru Palakka Malampee Gemmekna Petta Tori sompae Matinroe ri Bontoala”. Bahkan masih beberapa lagi nama gelarnya sebagai raja dari suatu kerajaan palili, misalnya: Datu Pattiro, Raja bantaeng, Datu Lamuru, dan lain-lain.

Namun namanya yang popular dalam sejarah ialah Aru Palakka, yang artinya Raja Di palakka. Palakka adalah kerajaan palili (kerajaan otonomi) dalam wilayah kerajaan Bone.

Menurut tradisi Kerajaan Bone bahwa yang berhak menjadi raja di Palakka, berhak pula menjadi raja di Bone, namun tidak semua Raja Bone pernah menjadi raja di Palakka.

Berdasarkan garis keturunan tersebut Aru Palakka adalah seorang pangeran Bone dan Soppeng, sehingga dia dipandang seorang tokoh sentral dan representative, yang dimiliki legitimasi untuk memimpin perjuangan merebut kemerdekaan Bone dan Soppeng dari Gowa.

1 komentar:

  1. saya sangat kagum dan bangga sama leluhur saya ARU PALAKKA makanya saya semua tentang sejarah-sejarah nya saay kumpulkan / mengoleksi nya :) .

    kalau mauu buktinya lihat aj di FB saya marlizha rasjid ..

    by : marlizha rasjid :)

    BalasHapus

komentarnya yang membangun bosss....
jangan yang menjatuhkan!
apa lagi kalau hanya so' tau......!